SubChapter 14.1
Pendahuluan Operasional Amplifier
- Untuk menyelesaikan tugas matkul elektronika yang diberi oleh bapak Dr. Darwison,M.T.
- Untuk menambah wawasan tentang Operasional Amplifier (Op-Amp).
- Untuk memahami materi tentang Operasional Amplifier (Op-Amp).
1. Vsine (Inverter)
Power Inverter atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu
rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik
searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi
yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Sumber-sumber arus
listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari Power Inverter
tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya (Solar
Cell). Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power
Inverter diantaranya adalah gelombang persegi (square wave), gelombang
sinus (sine wave), gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave)
dan gelombang modulasi pulsa lebar (pulse width modulated wave) tergantung
pada desain rangkaian inverter yang bersangkutan.
2. Op-Amp
Pendahuluan Operasional Amplifier
Penguat operasional, atau op-amp, adalah penguat diferensial dengan
gain sangat tinggi dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi
keluaran rendah. Kegunaan khas dari penguat operasional adalah untuk
memberikan perubahan amplitudo tegangan (amplitudo dan polaritas),
osilator, rangkaian filter, dan berbagai jenis rangkaian
instrumentasi. Sebuah op-amp berisi sejumlah tahapan penguat
diferensial untuk mencapai penguatan tegangan yang sangat
tinggi.
Gambar 14.1 menunjukkan sebuah op-amp dasar dengan dua masukan dan satu
keluaran sebagai hasil menggunakan tahap masukan penguat diferensial.
Setiap input menghasilkan output polaritas (atau fase) yang sama atau
berlawanan, tergantung pada apakah sinyal diterapkan ke input plus (+)
atau minus (-).
Input Berujung Tunggal
Untuk hasil operasi input berujung tunggal yaitu ketika sinyal input
dihubungkan ke satu input dengan input lainnya terhubung ke
ground.
Dalam Gambar 14.2 (a), masukan diterapkan ke masukan plus (dengan
masukan minus di ground), yang menghasilkan keluaran yang memiliki
polaritas yang sama dengan sinyal masukan yang diterapkan. Gambar 14.2
(b) menunjukkan sinyal masukan diterapkan ke masukan minus, keluaran
kemudian berlawanan dalam fase ke sinyal yang diterapkan.
Input Berujung Ganda (Diferensial)
Pada input berujung ganda ini, dimungkinkan untuk menerapkan sinyal
pada setiap masukan.
Gambar 14.3 (a) menunjukkan masukan, V.d, diterapkan antara dua
terminal input (ingat bahwa tidak ada input yang berada di ground),
dengan output berlapis dalam fase yang diterapkan antara input plus (+)
dan minus (-). Gambar 14.3 (b) menunjukkan aksi yang sama yang
dihasilkan ketika dua sinyal terpisah diterapkan ke masukan.
Output Berujung Ganda
Sementara operasi yang dibahas sejauh ini memiliki satu keluaran,
op-amp juga dapat dioperasikan dengan keluaran yang berlawanan, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 14.4. Masukan yang diterapkan ke salah satu
masukan akan menghasilkan keluaran dari kedua terminal keluaran,
keluaran ini selalu berlawanan dalam polaritas.
Gambar 14.5 menunjukkan masukan berujung tunggal dengan keluaran berujung ganda. Seperti yang ditunjukkan, sinyal yang diterapkan ke input plus menghasilkan dua output yang diperkuat dengan polaritas yang berlawanan.
Gambar 14.6 menunjukkan operasi yang sama dengan satu keluaran yang
diukur antara terminal keluaran (tidak terkait dengan ground). Sinyal keluaran
perbedaan ini yaitu V01-V02. Output perbedaan juga
disebut sebagai sebuah sinyal mengambang karena tidak ada output
2 terminalnya berupa terminal ground (referensi).
Gambar 14.7 menunjukkan input yang berbeda serta, operasi output yang
berebda juga. Input diterapkan antara dua terminal input dan output
diambil dari antara dua terminal output. Ini adalah operasi diferensial
sepenuhnya.
Operasi Mode Umum
Ketika sinyal input yang sama diterapkan ke kedua input, hasil operasi
mode umum, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14.8. Idealnya, kedua
input sama-sama diperkuat, dan karena menghasilkan sinyal polaritas yang
berlawanan pada output, sinyal ini dibatalkan, menghasilkan output 0V.
Praktisnya, sinyal keluaran yang kecil akan dihasilkan.
Penolakan Mode Umum
Fitur penting dari koneksi diferensial adalah bahwa sinyal yang
berlawanan pada input sangat diperkuat, sedangkan sinyal yang umum untuk
dua input hanya sedikit diperkuat. Keseluruhan operasi digunakan untuk
memperkuat sinyal perbedaan sambil menolak sinyal umum di dua masukan.
Karena noise (sinyal input yang tidak diinginkan) umumnya umum untuk
kedua input, koneksi diferensial cenderung memberikan redaman input yang
tidak diinginkan ini sambil memberikan output yang diperkuat dari sinyal
perbedaan yang diterapkan ke input. Fitur operasi ini, disebut sebagai
penolakan mode umum.
1) Apa yang dimaksud dengan Op-Amp?Dan apa kegunaannya?
Jawab :
Penguat operasional, atau op-amp, adalah penguat diferensial dengan gain
sangat tinggi dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran
rendah. Kegunaan khas dari penguat operasional adalah untuk memberikan
perubahan amplitudo tegangan (amplitudo dan polaritas), osilator,
rangkaian filter, dan berbagai jenis rangkaian instrumentasi.
2) Jelaskanlah ciri-ciri Op-Amp yang bersifat ideal dan bagaimana cara
membuat op-amp sebagai komparator?
Jawab :
Berikut ini adalah ciri-ciri Op-amp ideal:
a.Memiliki dua input dengan satu output
b.Impedansi input tinggi
c.Impedansi output rendah
Dalam elektronik, komparator adalah perangkat yang membandingkan dua
tegangan atau arus dan mengeluarkan sinyal digital yang menunjukkan mana
yang lebih besar. Salah satu yang bisa dijadikan komparator adalah Op-Amp.
Cara membuat Op-Amp sebgai komparator adalah dengan memberikan tegangan yang
konstan pada salah satu kaki input op-amp.
1) Apakah perbedaan antara Op-Amp dengan input berujung tunggal
dengan input berujung ganda?
Jawab :
Untuk Op-Amp dengan input berujung tnngal, hasil operasi inputnya yaitu
ketika sinyal input dihubungkan ke satu input dengan input lainnya terhubung
ke ground. Sedangkan untuk Op-Amp dengan input berujung ganda menerapkan sinyal pada setiap masukan, sehingga tidak ada input yang
dihubungkan ke ground.
2) Berdasarkan gambar di bawah ini, tentukanlah nilai Voutput jika nilai V1
dan V2 nya adalah 50 mV!
1) Sebuah penguat op-amp non inverting dengan penguatan 10 kali, jika
sumber tegangan +-15 Volt dan Vin = 2 Volt, maka menghasilkan tegangan output
sebesar?
A. 20 Volt
B. -13,5 Volt
C. 13,5 Volt
D. +-13,5 Volt
E. -20 Volt
Pembahasan :
Berdasarkan rumus disamping, dapat disimpulkan bahwa :
Vout = A x Vin
= 10 x 2
= 20 Volt
Sehingga jawaban yang tepat adalah A = 20 Volt.
2) Pada Rangkaian Dasar Op-Amp, Jika besar tegangan input sama
dengan tegangan output tetapi gelombang sinyal input berbeda fase dengan
gelombang sinyal output. Op-amp ini sering disebut ……A. Inverting amplifier
B. Non-Inverting amplifier
C. Op-amp sebagai penjumlah
D. Differensial amplifier
E. Op-amp sebagai pengurang
Pembahasan:
Rangkaian Op-Amp yang memiliki nilai tegangan input yang sama dengan tegangan
ouput, dimana gelombang sinyal inputnya brebeda fase dengan gelombang
outputnya disebut dengan Inverting amplifier. Sehingga jawaban yang tepat
adalah A.
1) Rangkaian Percobaan
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat rangkaian tersebut.
- Diantara alat dan bahan yang digunakan adalah Vsine, Op-Amp, Osiloskop serta ground.
- Rangkailah alat dan bahan tersebut seperti gambar di bawah ini.
- Simulasikan pada software proteus.2. Gambar Simulasi
2) Gambar Simulasi
- Gambar 14.2
᭒Simulasi Proteus↠klik disini
᭒ Gambar Rangkaian 14.2↠klik disini
᭒ Gambar Rangkaian 14.3↠klik disini
᭒ Gambar Rangkaian 14.5↠klik disini
᭒ Gambar Rangkaian 14.6↠klik disini
᭒ Gambar Rangkaian 14.7↠klik disini
᭒ Gambar Rangkaian 14.8↠klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar